[KATA NAFI] Jelang Manchester United vs West Ham United (13/08/2017)
Manchester United akan memainkan laga pertamanya di Premier League musim 2017/2018 menghadapi West Ham United di Old Trafford. Di laga perdana musim ini sepertinya akan sedikit kesulitan. Ada beberapa faktor yang membuat hal tersebut mungkin terjadi.
Pertama, formasi 3-5-2. Hadirnya Matic seolah memaksa Mourinho mengubah formasi yang biasanya 4-2-3-1 menjadi 3-5-2 seperti dipertandingan menghadapi Sampdoria dan Real Madrid. Faktanya, dengan formasi 3-5-2, United sedikit kekurangan daya gedornya karena Lingard harus terbagi fokusnya untuk membantu pertahanan di sisi kiri, tidak seperti saat menggunakan formasi 4-2-3-1.
Ketika melawan Real Madrid dengan 3-5-2 memang formasi United terlihat berubah menjadi 4-2-3-1 ketika melakukan serangan. Terlihat di sisi kiri Darmian langsung melebar sebagai back up dari Lingard. Begitupun di sisi kanan, Mkhitaryan yang menjadi tandem Lukaku bergerak melebar di bantu Valencia saat menyerang. Namun, belum banyaknya pertandingan dimana United menggunakan 3-5-2, membuat mereka masih perlu adaptasi. Padahal tidak akan jauh berbeda jika tetap menggunakan skema 3-5-2.
Tiga gelandang Matic-Herrera-Pogba akan tetap menjalankan peran yang sama. Hadirnya Matic kemungkinan akan terjadi dua hal. Pertama, Pogba akan lebih fokus membantu serangan tidak seperti musim lalu yang berduet dengan Carrick atau Herrera untuk menopang Mkhitaryan atau Mata sehingga bisa lebih produktif seperti ketika di Juve yang ditopang duet Marchisio-Pirlo. Kedua, hal tersebut malah bisa menjadi boomerang, karena penjagaan terhadap Pogba dari pemain bertahan lawan akan lebih ketat karena bermain sebagai gelandang serang sehingga menghampbat Pogba untuk produktif. Tapi, sepertinya hal pertama yang lebih besar kemungkinannya untuk terjadi karena kita membicarakan pemain sekaliber Paul Pogba.
Kedua, pemain baru West Ham. Pembelian West Ham di musim ini memang terbilang cerdas, karena mereka merupakan pemain mentereng di Liga Inggris namun hanya dengan 36 juta poundsterling, yaitu Zabaleta, Joe Hart (pinjaman), Chicharito, dan Arnautovic. Selain menambah kualitas tim, kedatangan mereka dipastikan menjadi suntikan moral bagi rekan setimnya.
Para pemain yang telah berpengalaman di Liga Inggris tersebut pastinya tidak akan mendapat kesulitan berarti dalam adaptasi, dapat dipastikan juga hal tersebut semakin meningkatkan kekuatan West Ham. Sehingga United patut waspada. Terutama dengan Chicharito yang sudah akrab betul dengan Old Trafford karena pernah bermain untuk United dan cukup bersinar pada waktu itu. Belum lagi lini depan mereka kedatangan Arnautovic dengan gaya bermain yang berbeda dengan Chicarito, sepertinya mereka akan menjadi duet yang berbahaya.
Namun, United sepertinya akan tetap mampu meraih kemenangan sebagaimana tekad mereka untuk menjalani musim yang lebih sukses dibanding musim kemarin yang berhasil meraih 3 gelar. Hal tersebut pun dibuktikan dengan perekrutan pemain yang sukses bersinar di musim sebelumnya bersama klub lamanya, yaitu Lindelof (Benfica/Juara Liga Portugal), Matic (Chelsea/Juara Liga Inggris), Lukaku (Everton/pencetak gol terbanyak kedua Liga Inggris).
Selain itu beberapa fakta dari goal.com berikut nampaknya akan meningkatkan kemungkinan United meraih kemenangan:
Pertama, formasi 3-5-2. Hadirnya Matic seolah memaksa Mourinho mengubah formasi yang biasanya 4-2-3-1 menjadi 3-5-2 seperti dipertandingan menghadapi Sampdoria dan Real Madrid. Faktanya, dengan formasi 3-5-2, United sedikit kekurangan daya gedornya karena Lingard harus terbagi fokusnya untuk membantu pertahanan di sisi kiri, tidak seperti saat menggunakan formasi 4-2-3-1.
Ketika melawan Real Madrid dengan 3-5-2 memang formasi United terlihat berubah menjadi 4-2-3-1 ketika melakukan serangan. Terlihat di sisi kiri Darmian langsung melebar sebagai back up dari Lingard. Begitupun di sisi kanan, Mkhitaryan yang menjadi tandem Lukaku bergerak melebar di bantu Valencia saat menyerang. Namun, belum banyaknya pertandingan dimana United menggunakan 3-5-2, membuat mereka masih perlu adaptasi. Padahal tidak akan jauh berbeda jika tetap menggunakan skema 3-5-2.
Tiga gelandang Matic-Herrera-Pogba akan tetap menjalankan peran yang sama. Hadirnya Matic kemungkinan akan terjadi dua hal. Pertama, Pogba akan lebih fokus membantu serangan tidak seperti musim lalu yang berduet dengan Carrick atau Herrera untuk menopang Mkhitaryan atau Mata sehingga bisa lebih produktif seperti ketika di Juve yang ditopang duet Marchisio-Pirlo. Kedua, hal tersebut malah bisa menjadi boomerang, karena penjagaan terhadap Pogba dari pemain bertahan lawan akan lebih ketat karena bermain sebagai gelandang serang sehingga menghampbat Pogba untuk produktif. Tapi, sepertinya hal pertama yang lebih besar kemungkinannya untuk terjadi karena kita membicarakan pemain sekaliber Paul Pogba.
Kedua, pemain baru West Ham. Pembelian West Ham di musim ini memang terbilang cerdas, karena mereka merupakan pemain mentereng di Liga Inggris namun hanya dengan 36 juta poundsterling, yaitu Zabaleta, Joe Hart (pinjaman), Chicharito, dan Arnautovic. Selain menambah kualitas tim, kedatangan mereka dipastikan menjadi suntikan moral bagi rekan setimnya.
Para pemain yang telah berpengalaman di Liga Inggris tersebut pastinya tidak akan mendapat kesulitan berarti dalam adaptasi, dapat dipastikan juga hal tersebut semakin meningkatkan kekuatan West Ham. Sehingga United patut waspada. Terutama dengan Chicharito yang sudah akrab betul dengan Old Trafford karena pernah bermain untuk United dan cukup bersinar pada waktu itu. Belum lagi lini depan mereka kedatangan Arnautovic dengan gaya bermain yang berbeda dengan Chicarito, sepertinya mereka akan menjadi duet yang berbahaya.
Namun, United sepertinya akan tetap mampu meraih kemenangan sebagaimana tekad mereka untuk menjalani musim yang lebih sukses dibanding musim kemarin yang berhasil meraih 3 gelar. Hal tersebut pun dibuktikan dengan perekrutan pemain yang sukses bersinar di musim sebelumnya bersama klub lamanya, yaitu Lindelof (Benfica/Juara Liga Portugal), Matic (Chelsea/Juara Liga Inggris), Lukaku (Everton/pencetak gol terbanyak kedua Liga Inggris).
Selain itu beberapa fakta dari goal.com berikut nampaknya akan meningkatkan kemungkinan United meraih kemenangan:
1. Tiga dari lima pertandingan terakhir Liga Primer yang mempertemukan United dan West Ham berakhir imbang, selagi dua sisanya berhasil dimenangkan oleh masing-masing.
2. United tidak terkalahkan dalam sembilan laga kandang terakhirnya melawan West Ham (M7 I2 K0) – kekalahan kandang terakhir yang mereka dari The Hammers terjadi di matchday pamungkas musim 2006/07.
3. Tidak ada tim yang lebih banyak memenangkan laga pembuka Liga Primer ketimbang United (16, selevel dengan Chelsea).
4. West Ham menjadi tim yang paling sering menelan kekalahan di laga pembuka Liga Primer (10).
5. Jose Mourinho memenangkan tujuh dari delapan laga pembuka sebuah musim di Liga Primer sebagai manajer (I1).
6. Mourinho tidak pernah kalah di kandang pada hari Minggu di semua kompetisi selama kariernya sebagai manajer. Ia mencatatkan 86 kemenangan dan 26 hasil imbang dari 112 pertandingan.
7. Romelu Lukaku sempat mencetak gol di tujuh pertandingan Liga Primer beruntun melawan West Ham saat masih berseragam Everton antara 2013 dan 2016, namun ia gagal menjebol gawang klub London tersebut pada April kemarin di Olympic Stadium.
8. Javier Hernandez mengemas 37 gol dari 103 penampilannya di Liga Primer untuk United, dengan rataan sebuah gol tiap 130 menit.
9. Joe Hart berpotensi menjadi kiper pertama yang mampu mencatatkan tiga clean sheets di Old Trafford, setelah sebelumnya sempat tidak kebobolan saat bersama Manchester City pada Maret 2014 dan Oktober 2015.
10. Lima dari enam gol terakhir West Ham ke gawang United di Liga Primer terjadi lewat skema bola mati (satu tendangan penjuru, empat tendangan bebas).
Comments
Post a Comment