Sedekah Jumat

          Tulisan saya ini akan berisi tentang pengalaman saya bersedekah. Kayaknya saya harus mengawalinya dengan banyak-banyak ngucap astaghfirullahal'adzim. Semoga saya tidak ria dengan menulis ini. Lagipula memang tujuannya bukan untuk pamer, tapi karena saya merasa perlu sharing tentang ini. Semoga bermanfaat.

          Saya kuliah di Bogor yang berarti jauh dari orangtua, karena rumah saya di Bekasi. Untuk pertama kalinya saya menerima uang banyak dari orangtua. Kenapa banyak? Karena untuk biaya hidup saya selama satu bulan. Sedangkan sebelumnya saya hanya menerima uang per-hari untuk jajan.

          Kemudian saya berfikir bahwa uang yang saya dapat ini melebihi biaya hidup saya di Bogor selama satu bulan. Sisanya bisa saya tabung. Lalu saya berfikir bagaimana caranya uang tabungan saya ini bisa tambah banyak. Agar saya bisa membeli sesuatu tanpa minta uang lagi ke orangtua.

          Saat itu ada beberapa opsi di pikiran saya. Pilihan pertama pastinya berjualan. Namun setelah saya pertimbangkan, sepertinya saya akan kesulitan jika harus berjualan. Jika selama kuliah saya hanya kuliah dan jualan mungkin bisa, tapi saya juga melakukan kegiatan lain di luar perkuliahan seperti bermain futsal dan berorganisasi. Itulah yang saya kira akan membuat saya kesulitan.

          Lalu saya sempat browsing mengenai investasi yang ternyata ada banyak pilihan untuk berinvestasi. Dari banyaknya pilihan, belum ada yang membuat saya benar-benar tertarik. Akhirnya saya hanya menabung.

          Suatu ketika saya teringat ceramahnya Ustad Yusuf Mansur. Beliau sering sekali ceramah tentang sedekah. Beliau mengajarkan untuk tidak ragu bersedekah yang banyak, karena pasti akan diganti dengan rezeki yang berlimpah oleh Allah.

          Saat itu saya coba mencari-cari lagi video ceramah Ustad Yusuf Mansur di youtube. Saya tonton lagi walaupun beberapa sudah pernah saya tonton. Hingga akhirnya saya memutuskan bersedekah. Saya yakin akan diganti oleh Allah SWT dengan rezeki yang berlimpah, apapun bentuknya. 

          Mungkin uang saya tidak akan jadi banyak seperti pengusaha atau seperti investor. Tapi saya yakin rezeki saya akan semakin banyak. Mungkin rezekinya tidak dalam bentuk uang, tapi saya yakin bentuk rezeki yang lain akan lebih membuat saya bahagia dibandingkan membeli sesuatu yang saya inginkan. Saya yakin akan hal tersebut karena datangnya dari Allah, saya yakin jika saya hanya berharap kepada Allah maka Allah pasti memberikan yang terbaik.

          Saat itu saya berencana bersedekah setiap hari walau hanya seribu atau dua ribu. Saya berencana untuk selalu menyempatkan ke masjid setidaknya sehari sekali untuk bersedekah di kotak amal. Namun kenyataan berkata lain. Saya sangat malas untuk jalan ke masjid. Selain itu, saya seringkali tidak punya uang receh untuk di sedekahkan. Walaupun saya sadar seharusnya hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak bersedekah.

          Akhirnya saya memutuskan untuk membuat celengan berupa kaleng kecil bekas tempat permen yang bisa dibuka-tutup. Saya mengumpulkan uang logam atau recehan yang saya dapat setiap harinya. Uang recehan itu seringkali didapatkan dari kembalian ketika saya membeli sesuatu. Setiap kali saya mendapat uang recehan, langsung saya masukkan ke kaleng tersebut. 

          Kemudian kumpulan recehan itu saya sedekahkan di kotak amal masjid ketika sholat jumat. Karena saya ke masjid hanya ketika sholat jumat. Begitu terus saya lakukan tiap minggu. Saya sengaja tidak pernah menghitung berapa banyak yang telah terkumpul untuk menambah rasa ikhlas dari diri saya untuk bersedekah. Dan saya melakukannya sejak awal perkuliahan atau tingkat satu sampai sekarang saya berada di tingkat akhir atau tingkat tiga.

          Kenapa saya memilih sedekah di masjid? Karena jika uangnya digunakan oleh pengurus masjid untuk pembangunan masjid, berarti pahalanya akan terus mengalir kepada saya karena masjid merupakan tempat ibadah, tempat dimana semua orang berusaha mendapat pahala. 

          Hasilnya pun terasa. Saya merasa Allah tidak henti-hentinya memberi rezeki untuk saya. Banyak sekali hal yang saya mau telah Allah berikan. Bahkan ada yang tanpa saya minta. Nilai yang tinggi di kuliah, juara futsal, jadi kapten tim futsal, diakui juga di organisasi karena saya pernah diberikan amanah posisi atau jabatan yang cukup tinggi, saya juga hampir menjadi ketua angkatan di jurusan saya yang berarti saya diakui di jurusan saya, bahkan sampai mendapat beasiswa. Saya rasa itu semua saya dapatkan salah satunya karena kebiasaan sedekah saya. 

          Dan saya rasa kebiasaan ini perlu ditiru. Walaupun keberhasilan itu juga perlu kerja keras, tapi apa yang kita raih tidak terlepas dari bantuan Allah SWT. Untuk meminta sesuatu kepada Allah, maka kita perlu melakukan apa yang disukai Allah. Yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan apa yang kita minta dan yakinlah bahwa hanya Allah yang bisa mengabulkan apa yang kita minta. 

          Selain itu, Allah SWT adalah satu-satunya tempat saya berharap. Saya selalu yakin Allah akan menolong saya di berbagai kondisi, apapun itu. Bahkan suatu ketika saya pernah mendapat kesulitan, saya berpikir hanya ada satu orang yang bisa membantu saya, sebut saja si A. Saat itu bukan si A yang saya harapkan, melainkan Allah SWT. Saya minta kepada Allah agar saya lepas dari kesuliatan yang saya hadapi dan saya minta kepada Allah agar si A bisa benar-benar bisa membantu saya.

Comments

Popular posts from this blog

5 Tempat Kemana Hilangnya Pulpen dan 3 Tips Agar Tidak Kehilangan Pulpen

Pengalaman Ikut Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI) 2016

Lomba Calistung Kelas 1 SD tahun 2004/2005