[FUTSAL SMA] Cara Jadi Juara
Ga kayak di [FUTSAL SMP], di [FUTSAL SMA] ini gua gak ngebagi jadi tiga bagian. Males. Capek. Dan. Gua rasa emang gak perlu di bagi jadi beberapa bagian kisah gua di [FUTSAL SMA] ini.
Pas awal masuk SMA, gua pengen banget bisa gabung tim futsal sekolah gua, yaitu SMA 5 Tambun Selatan. Gua pengen bisa ngasih sesuatu lagi buat institusi dimana gua belajar, kayak apa yang gua lakuin pas SD dan SMP. Udah gua ceritain juga semuanya beberapa waktu lalu di blog ini.
Tapi, waktu itu agak susah. Jadi, waktu gua kelas 10 di sekolah gua itu ada 3 jenis kelas, kelas unggulan, bina bakat, dan reguler. Ada 4 kelas unggulan, 1 kelas bina bakat. dan 3 kelas reguler. 2 kelas unggulan masuk pagi (10.1 dan 10.2), 2 kelas unggulan lainnya masuk siang (10.3 dan 10.4), kelas bina bakat masuk pagi, dan 3 kelas reguler masuk siang. Dan gua ada di kelas 10.4 yang masuk siang, sedangkan futsal latihannya siang karena anak-anak futsal itu masuk pagi (dari kelas bina bakat). Oh, ya, kelas bina bakat itu diisi oleh anak-anak yang punya prestasi di bidang olahraga, mayoritas diisi anak yang punya prestasi futsal. Nah, karena itu gua gak bisa ikut latihan.
Akhirnya gua putuskan kalo gua ikut di kelas 11 yang dipastikan masuk pagi. Dan selama kelas 10, gua cuma nonton anak-anak futsal pada latihan pas gua lagi istirahat.
Pas gua kelas 11, gua mulai ikut latihan bareng temen gua yang juga sekelas sama gua pas kelas 10. Gua bertiga waktu itu. Sampe akhirnya gua ikut tournament buat pertama kalinya di Unisma. Gua ada di tim B sekolah gua. Bareng kembaran gua, dan satu temen gua lainnya yang posisinya kiper masuk tim A.
Di tournament perdana gua itu, kita langsung tersingkir di pertandingan pertama dengan kekalahan 0-1 yang gua lupa lawannya apa dan tim A-nya gua juga lupa juara atau enggak, yang jelas melaju lebih jauh. Dari situ gua ngerasa de javu dari masa-masa [FUTSAL SMP]. Jadi gua optimis bakalan ngulang kesuksesan gua di SMP.
Setelah itu, gua berusaha keras lagi dengan nargetin masuk tim A. Saingan gua waktu banyak banget. Mulai dari anak-anak dari kelas bina bakat sampai anak kelas 10 yang baru masuk. Tapi gua jadiin itu sebagai tantangan bukan beban.
Tournament selanjutnya di Al-Azhar. Kita semua bersaing lagi dari nol buat masuk tim A, karena waktu itu yang ikut tournament cuma satu tim. Dan pelatih kita waktu itu, Bang Fai dan Bang Azmy berkali-kali bilang "Siapapun bisa masuk tim, kemenangan kemarin ya kemarin, sekarang kita mulai lagi dari nol".
Itu salah satu hal yang bikin gua salut, kedua pelatih gua ini selalu menekankan kalo kita tuh gak boleh mengungkit-ngungkit lagi hasil tournament sebelumnya. Sekalipun itu jadi juara. Karena setiap tournament kita mulai dari awal lagi, dari nol lagi, bukan dari semifinal apalagi final. Dan itu mungkin jadi salah satu hal kenapa tim ini konsisten untuk setidaknya masuk final di setiap tournament.
Gua masih inget waktu itu diajak ikut sparing lawan SMA 44 Jakarta di lapangan futsal di daerah Pondok Gede. Gua lupa namanya lapangannya apa. Waktu itu yang ikut cuma anak-anak kelas 11. Delapan diantaranya adalah mereka yang biasa masuk tim A, empat lagi dari tim B yaitu, gua, kembaran gua (Difa), Adven (kelas 11), dan Dandy (kelas 11).
Menjelang tournment di Al-Azhar, siapa pemain-pemain yang terpilih belum juga ditentukan. Gua juga masih inget waktu itu kita butuh 12 pemain, dan 10 diantaranya sudah terpilih. Gua, Difa, Iqbal (kelas 10), Rayhan (kelas 10) di coba masuk tim yang udah diisi 10 pemain tersebut, mungkin kedua pelatih gua mau tahu siapa yang paling tepat masuk tim.
Setelah semakin deket ke waktu tournament, akhirnya tim di umumin. Dan gua masuk tim A bareng Difa untuk pertama kalinya. Belakangan gua tahu kenapa pelatih milih kita. Beliau melihat kita di tournament Unisma, di latihan, dan di sparing yang berarti beliau gak asal pilih.
Kemudian di tournament Al Azhar kita berhasil jadi juara 1. Gua seneng karena ini "juara 1" gua yang pertama di futsal. Tapi gua waktu itu tampil gak maksimal, gua gak berkontribusi assist maupun gol, menit bermain gua sedikit, gak dapet menit bermain di final, dan banyak di tegur pelatih.
Selanjutnya gua semakin sering ikut tournament. Gua masuk tim yang juara 1 di Perbanas (Jakarta), juara 2 di SMAN 1 Bekasi, juara 2 di SMAN 2 Bekasi, 16 besar di Bolagol. Tapi dari beberapa tournament itu, ada juga beberapa tournament yang gua lewatin, kayak di Bani saleh yang sampai 16 besar, juara 1 di Bina Insani, dan sebagainya.
Gua rasa hal itu wajar, karena yang pantas masuk tim utama memang banyak. Kalau satu tim diisi 10 pemain temasuk kiper, mungkin yang pantas masuk tim itu ada 15-20 pemain. Dan kita bersaing sehat di setiap latihan. Pelatih pun pasti bingung milihnya. Mungkin itu juga yang jadi alasan tim ini selalu jadi juara 1 atau setidaknya lolos sampai final atau semifinal.
Mungkin itu cerita singkat dari apa aja yang gua perjuangkan dan berhasil gua raih di [FUTSAL SMA]. Habis ini, gua mau berpendapat tentang kenapa tim ini bisa konsisten juara.
Pertama udah gua sebutin di awal, yaitu kita selalu memulai tournament dari nol. Ini bikin kita selalu lapar akan kemenangan dan fokus buat ngeraih kemenangan di setiap pertandingan.
Kedua juga udah gua sebutin, yaitu kita bersaing buat masuk tim atau adanya kompetisi di dalam tim. Ini bikin kita terbiasa berkompetisi dengan teman-teman di dalam tim sampai akhirnya bisa bersaing di kompetisi antar sekolah dan bahkan jadi juara.
Ketiga, tim ini punya rasa kekeluargaan yang sangat tinggi. Beberapa budaya tuh nunjukin rasa kekeluargaan kita. Mulai dari selalu tos dengan semua orang termasuk pelatih dan alumni yang bikin kita saling kenal dan semakin deket satu sama lain. Nongkrong bareng setelah latihan. Makan-makan dari duit hasil juara. Ngumpul dan saling tunggu pas berangkat ke tempat tournament.
Keempat, selalu pemanasan lebih dulu dibanding tim lawan. Kita selalu diminta pemanasan pas 1 pertandingan menjelang pertandingan kita oleh pelatih, itu bikin kita lebih siap untuk bertanding sampai akhirnya bisa menang.
Kelima, datang jauh lebih awal. Kita selalu datang beberapa jam menjelang pertandingan untuk sekalian nonton pertandingan lain yang juga sekaligus latihan visual.
Keenam, kita selalu diyakinkan oleh pelatih untuk bisa menang. Gua masih inget pelatih kita selalu bilang "Kemampuan pemain futsal itu sama, yang membedakan cuma kesiapan, siapa yang siap dia yang menang" dan "Berjuang dulu, usaha dulu, kalo lu kalah lu gak bakal nyesel karena udah berusaha".
Ketujuh, gaya bermain. Pelatih kita sukses bikin tim ini punya gaya bermain penguasaan bola dan selalu menyerang. Kita juga punya senjata, yaitu powerplay yang seringkali ampuh pas kita butuh gol. Menurut gua, kita bisa melakukan powerplay dengan baik karena kita terbiasa melakuakan penguasaan bola yang mengandalkan passing seperti powerplay.
Dan itu semua ditanamkan oleh pelatih kita yang berarti mereka berhasil menularkan mental juara mereka. Dan juga berhasil meningkatkan kualitas gua sebagai manusia. Gua ngambil banyak pelajaran dari perjalanan gua di [FUTSAL SMA]. Gua jadi lebih optimis ngadepin apapun dan lebih berani ngadepin apapun. Dan gua baru sadar apa yang membedakan tim [FUTSAL SMA] gua dengan tim [FUTSAL SMP] gua.
Pas awal masuk SMA, gua pengen banget bisa gabung tim futsal sekolah gua, yaitu SMA 5 Tambun Selatan. Gua pengen bisa ngasih sesuatu lagi buat institusi dimana gua belajar, kayak apa yang gua lakuin pas SD dan SMP. Udah gua ceritain juga semuanya beberapa waktu lalu di blog ini.
Tapi, waktu itu agak susah. Jadi, waktu gua kelas 10 di sekolah gua itu ada 3 jenis kelas, kelas unggulan, bina bakat, dan reguler. Ada 4 kelas unggulan, 1 kelas bina bakat. dan 3 kelas reguler. 2 kelas unggulan masuk pagi (10.1 dan 10.2), 2 kelas unggulan lainnya masuk siang (10.3 dan 10.4), kelas bina bakat masuk pagi, dan 3 kelas reguler masuk siang. Dan gua ada di kelas 10.4 yang masuk siang, sedangkan futsal latihannya siang karena anak-anak futsal itu masuk pagi (dari kelas bina bakat). Oh, ya, kelas bina bakat itu diisi oleh anak-anak yang punya prestasi di bidang olahraga, mayoritas diisi anak yang punya prestasi futsal. Nah, karena itu gua gak bisa ikut latihan.
Akhirnya gua putuskan kalo gua ikut di kelas 11 yang dipastikan masuk pagi. Dan selama kelas 10, gua cuma nonton anak-anak futsal pada latihan pas gua lagi istirahat.
Pas gua kelas 11, gua mulai ikut latihan bareng temen gua yang juga sekelas sama gua pas kelas 10. Gua bertiga waktu itu. Sampe akhirnya gua ikut tournament buat pertama kalinya di Unisma. Gua ada di tim B sekolah gua. Bareng kembaran gua, dan satu temen gua lainnya yang posisinya kiper masuk tim A.
Di tournament perdana gua itu, kita langsung tersingkir di pertandingan pertama dengan kekalahan 0-1 yang gua lupa lawannya apa dan tim A-nya gua juga lupa juara atau enggak, yang jelas melaju lebih jauh. Dari situ gua ngerasa de javu dari masa-masa [FUTSAL SMP]. Jadi gua optimis bakalan ngulang kesuksesan gua di SMP.
Setelah itu, gua berusaha keras lagi dengan nargetin masuk tim A. Saingan gua waktu banyak banget. Mulai dari anak-anak dari kelas bina bakat sampai anak kelas 10 yang baru masuk. Tapi gua jadiin itu sebagai tantangan bukan beban.
Tournament selanjutnya di Al-Azhar. Kita semua bersaing lagi dari nol buat masuk tim A, karena waktu itu yang ikut tournament cuma satu tim. Dan pelatih kita waktu itu, Bang Fai dan Bang Azmy berkali-kali bilang "Siapapun bisa masuk tim, kemenangan kemarin ya kemarin, sekarang kita mulai lagi dari nol".
Itu salah satu hal yang bikin gua salut, kedua pelatih gua ini selalu menekankan kalo kita tuh gak boleh mengungkit-ngungkit lagi hasil tournament sebelumnya. Sekalipun itu jadi juara. Karena setiap tournament kita mulai dari awal lagi, dari nol lagi, bukan dari semifinal apalagi final. Dan itu mungkin jadi salah satu hal kenapa tim ini konsisten untuk setidaknya masuk final di setiap tournament.
Gua masih inget waktu itu diajak ikut sparing lawan SMA 44 Jakarta di lapangan futsal di daerah Pondok Gede. Gua lupa namanya lapangannya apa. Waktu itu yang ikut cuma anak-anak kelas 11. Delapan diantaranya adalah mereka yang biasa masuk tim A, empat lagi dari tim B yaitu, gua, kembaran gua (Difa), Adven (kelas 11), dan Dandy (kelas 11).
Menjelang tournment di Al-Azhar, siapa pemain-pemain yang terpilih belum juga ditentukan. Gua juga masih inget waktu itu kita butuh 12 pemain, dan 10 diantaranya sudah terpilih. Gua, Difa, Iqbal (kelas 10), Rayhan (kelas 10) di coba masuk tim yang udah diisi 10 pemain tersebut, mungkin kedua pelatih gua mau tahu siapa yang paling tepat masuk tim.
Setelah semakin deket ke waktu tournament, akhirnya tim di umumin. Dan gua masuk tim A bareng Difa untuk pertama kalinya. Belakangan gua tahu kenapa pelatih milih kita. Beliau melihat kita di tournament Unisma, di latihan, dan di sparing yang berarti beliau gak asal pilih.
Kemudian di tournament Al Azhar kita berhasil jadi juara 1. Gua seneng karena ini "juara 1" gua yang pertama di futsal. Tapi gua waktu itu tampil gak maksimal, gua gak berkontribusi assist maupun gol, menit bermain gua sedikit, gak dapet menit bermain di final, dan banyak di tegur pelatih.
Selanjutnya gua semakin sering ikut tournament. Gua masuk tim yang juara 1 di Perbanas (Jakarta), juara 2 di SMAN 1 Bekasi, juara 2 di SMAN 2 Bekasi, 16 besar di Bolagol. Tapi dari beberapa tournament itu, ada juga beberapa tournament yang gua lewatin, kayak di Bani saleh yang sampai 16 besar, juara 1 di Bina Insani, dan sebagainya.
![]() |
Juara 2 di SMAN 1 Bekasi |
![]() |
Juara 1 di Perbanas |
Gua rasa hal itu wajar, karena yang pantas masuk tim utama memang banyak. Kalau satu tim diisi 10 pemain temasuk kiper, mungkin yang pantas masuk tim itu ada 15-20 pemain. Dan kita bersaing sehat di setiap latihan. Pelatih pun pasti bingung milihnya. Mungkin itu juga yang jadi alasan tim ini selalu jadi juara 1 atau setidaknya lolos sampai final atau semifinal.
Mungkin itu cerita singkat dari apa aja yang gua perjuangkan dan berhasil gua raih di [FUTSAL SMA]. Habis ini, gua mau berpendapat tentang kenapa tim ini bisa konsisten juara.
Pertama udah gua sebutin di awal, yaitu kita selalu memulai tournament dari nol. Ini bikin kita selalu lapar akan kemenangan dan fokus buat ngeraih kemenangan di setiap pertandingan.
Kedua juga udah gua sebutin, yaitu kita bersaing buat masuk tim atau adanya kompetisi di dalam tim. Ini bikin kita terbiasa berkompetisi dengan teman-teman di dalam tim sampai akhirnya bisa bersaing di kompetisi antar sekolah dan bahkan jadi juara.
Ketiga, tim ini punya rasa kekeluargaan yang sangat tinggi. Beberapa budaya tuh nunjukin rasa kekeluargaan kita. Mulai dari selalu tos dengan semua orang termasuk pelatih dan alumni yang bikin kita saling kenal dan semakin deket satu sama lain. Nongkrong bareng setelah latihan. Makan-makan dari duit hasil juara. Ngumpul dan saling tunggu pas berangkat ke tempat tournament.
Keempat, selalu pemanasan lebih dulu dibanding tim lawan. Kita selalu diminta pemanasan pas 1 pertandingan menjelang pertandingan kita oleh pelatih, itu bikin kita lebih siap untuk bertanding sampai akhirnya bisa menang.
Kelima, datang jauh lebih awal. Kita selalu datang beberapa jam menjelang pertandingan untuk sekalian nonton pertandingan lain yang juga sekaligus latihan visual.
Keenam, kita selalu diyakinkan oleh pelatih untuk bisa menang. Gua masih inget pelatih kita selalu bilang "Kemampuan pemain futsal itu sama, yang membedakan cuma kesiapan, siapa yang siap dia yang menang" dan "Berjuang dulu, usaha dulu, kalo lu kalah lu gak bakal nyesel karena udah berusaha".
Ketujuh, gaya bermain. Pelatih kita sukses bikin tim ini punya gaya bermain penguasaan bola dan selalu menyerang. Kita juga punya senjata, yaitu powerplay yang seringkali ampuh pas kita butuh gol. Menurut gua, kita bisa melakukan powerplay dengan baik karena kita terbiasa melakuakan penguasaan bola yang mengandalkan passing seperti powerplay.
Dan itu semua ditanamkan oleh pelatih kita yang berarti mereka berhasil menularkan mental juara mereka. Dan juga berhasil meningkatkan kualitas gua sebagai manusia. Gua ngambil banyak pelajaran dari perjalanan gua di [FUTSAL SMA]. Gua jadi lebih optimis ngadepin apapun dan lebih berani ngadepin apapun. Dan gua baru sadar apa yang membedakan tim [FUTSAL SMA] gua dengan tim [FUTSAL SMP] gua.
Promo Bonus Online
ReplyDelete